Perusahaan Dengan Turnover Rendah

Perusahaan Dengan Turnover Rendah

Membantu Mengukur KPI

Inventory turnover ratio dapat menjadi salah satu kunci keberhasilan sales berdasarkan key performance indicator (KPI).2

Sebab, perusahaan dapat menggunakan inventory turnover untuk menentukan penjualan yang telah memenuhi target performa yang diinginkan atau perlu mengubah strategi untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan hasil penjualan.

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan Tahunan

Periode waktu pertama yang dipilih pertama adalah tahunan. Dimana, periode yang dihitung adalah sejak awal bulan yaitu Januari hingga akhir di bulan Desember. Untuk rumus perhitungannya seperti ini.

Jumlah pegawai berhenti : (karyawan bulan Januari + Pegawai bulan Desember/2) x 100

Untuk memahami cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan di atas coba lihat ilustrasi berikut. Sebuah perusahaan A dalam satu tahun mempunyai 50 tenaga kerja berhenti.

Sementara pada bulan Januari dan desember bila dijumlah dan dibagi 2 maka hasilnya adalah 50. Selanjutnya, angka tersebut akan dibagi dengan 50 kembali lalu dikalikan 100. Maka, jumlahnya adalah 100%.

Hal ini menjadi salah satu kondisi kurang baik. Bila terus dibiarkan maka mereka akan mengalami kerugian. Mulai dari mengeluarkan biaya untuk rekrutmen sampai pelatihan sampai produktivitas.

Keadaan tersebut akan semakin meresahkan bila perhitungan tersebut adalah tahun ke dua dan hasilnya menunjukkan grafik naik. Bisa dikatakan banyak orang merasa malas dan tidak bahagia di perusahaan A.

Mengenal Perbedaan Interview HR dan Interview User

Perencanaan Permintaan yang Akurat

Analisis permintaan pasar yang baik dapat membantu perusahaan memprediksi dan merencanakan kebutuhan persediaan dengan lebih baik.

Ini memungkinkan perusahaan memiliki persediaan yang sesuai dengan permintaan aktual, menghindari kelebihan, atau kekurangan persediaan.

Kultur, Koneksi, dan Kontribusi

Strategi retensi akan sukses apabila didukung oleh 3 pilar, yaitu kultur, koneksi, dan kontribusi. Kultur perusahaan bisa menjadi faktor penting dalam memenuhi ekspektasi dan kebutuhan karyawan.

Kultur perusahaan tercipta melalui pengalaman karyawan dengan rekan kerja, manajer, dan atasannya. Mempertahankan lingkungan kerja yang kondusif untuk menciptakan pengalaman kerja yang positif merupakan strategi retensi yang efektif.

Kultur ini biasanya dikaitkan dengan tingkat generasi karyawan. Karyawan dari generasi X biasanya lebih suka lingkungan kerja yang menjamin stabilitas dan keamanan finansialnya. Sementara itu, karyawan dari generasi Y lebih tertarik pada perusahaan yang mendukung pengembangan kariernya.

Strategi ini sudah dipakai Tiket.com untuk menahan laju turnover karyawan. Hasilnya cukup bagus, tingkat turnover karyawan Tiket.com di tahun 2019 hanya 8 persen.

“Harus ada timbal balik plus dari kultur yang baik atau having fun at the office,” ucap Chief People Organization (CPO) Tiket.com, Dudi Arisandi, di acara CEO Power Breakfast by Talenta dengan topik “Preparing Startups Organization for Scalable and Accelerated Growth yang digelar di Ayana Hotel, Jumat (24/1).

Selanjutnya, koneksi adalah pilar kedua. Koneksi bisa dalam bentuk menciptakan hubungan kerja yang positif dan produktif dengan rekan kerja. Bentuk lainnya yaitu menciptakan kehidupan kerja yang seimbang.

Karyawan tentunya lebih menyukai pekerjaan yang menawarkan waktu untuk kepentingan pribadi atau tetap bisa terkoneksi dengan kehidupan di luar pekerjaan, seperti menjalani hobi. Jadi, karyawan tidak begitu terbebani dengan pekerjaannya. Artinya, karyawan membutuhkan fleksibilitas kerja agar bisa rehat dari pekerjaan sejenak.

Ketiga adalah kontribusi dalam hal ini merupakan upaya yang dilakukan manajemen perusahaan untuk mencari tahu kemampuan apa yang paling kuat dari seorang karyawan. Dengan begitu, perusahaan bisa memanfaatkan kemampuan tersebut semaksimal mungkin.

CEO & Co-Founder Agate International, Arief Widhiyasa, bilang dia sangat menghargai kemampuan yang dimiliki karyawannya. Dengan cara tersebut, Agate mampu menekan tingkat turnover rata-rata menjadi 4,3 persen selama 4 tahun terakhir.

“Pokoknya kalau lu jago bakal dihormati, ini akan mendorong kompetisi,” sebutnya.

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan First Year

Seperti namanya, untuk perhitungan first year ini cukup penting terutama bagi perusahaan yang baru saja berdiri. Karena, dari data tersebut akan mendapatkan sebuah presentase bagaimana kondisi tenaga kerjanya.

Apakah semua strategi di awal sudah cukup baik. Untuk tahun kedua terhadap para pegawainya. Menariknya, First year bisa membuat seluruh HR mengetahui seberapa lama seorang tenaga kerja akan bertahan. Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan sebagai berikut:

Pekerja yang keluar sebelum satu tahun : Tenaga keluar setelah satu tahun bekerja x 100

Rumus tersebut dapat dipahami dengan ilustrasi sebagai berikut.  Sebuah Kantor mempunyai 10 orang keluar dalam tempo 7 bulan. Sementara, setelah satu tahun ternyata tidak ada. Maka bisa diketahui hasilnya 0.

Hasil tersebut cukup baik dan menjadi prestasi terbaik. Pengusaha harus mempertahankan angka ini. Dari sini, kemungkinan karyawan akan berhenti sangat kecil. Walau mereka sudah digoda dengan gaji besar.

Karena, HR paham benar bagaimana membuat mereka sulit untuk melakukan resign. kecuali sesuatu hal penting. Contohnya, harus ikut suami, atau mendapatkan pekerjaan menjadi pilot, masinis kereta api.

Serta lainnya yang memberikan kebanggaan. Hanya saja, pengusaha tetap tidak boleh jumawa agar nuansa hangat tersebut tetap terjaga. Jangan jadi, boomerang sehingga, nuansa menarik berubah seketika.

Begini Cara Menjadi HRD dan Skill yang Perlu Dimiliki

Dampak turnover yang terlalu tinggi

Tingginya tingkat turnover karyawan sangat berdampak pada kondisi perusahaan. Berikut ini adalah sejumlah dampak negatif yang terjadi akibat tingginya tingkat turnover karyawan.

Merekrut karyawan baru tentu membutuhkan biaya, mulai dari vendor lowongan kerja, interview, hingga pelatihan. Hal ini belum termasuk kewajiban membayar pesangon karyawan yang di PHK atau resign.

Setidaknya kamu harus memilih karyawan dengan kemampuan yang sama dengan karyawan sebelumnya dan hal ini tentu butuh waktu yang cukup lama, apalagi ketika karyawan yang resign memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan. Hal ini tentu akan menurunkan produktivitas perusahaan.

Seperti efek domino, penurunan produktivitas tentu berbanding lurus dengan penurunan keuntungan perusahaan. Semakin banyak pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan, maka semakin menurun tingkat penjualan dan kemudian berdampak pada menurunnya perolehan keuntungan perusahaan.

Beberapa penyebab turnover karyawan yang diakibatkan oleh interview dan proses screening yang kurang baik

Budaya di Tempat Kerja yang Toxic

Budaya kerja yang toxic adalah salah satu alasan yang benar-benar membuat meroketnya pergantian karyawan.

Ketika orang merasa terus-menerus stres, diabaikan, takut membuat kesalahan kecil, atau mengalami intimidasi di tempat kerja, kemungkinan besar, mereka akan kehilangan motivasi dan tidak akan melihat diri mereka bertahan dengan majikan mereka saat ini.

Solusi: Buatlah rencana untuk membuat budaya perusahaan menjadi lebih sehat

Untuk mencegah peningkatan pergantian karyawan karena masalah budaya tempat kerja:

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan dengan Rumus – Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan menjadi penting untuk dipelajari. Karena, melalui data ini setiap industri bisa mengetahui bagaimana suasana di lingkungan kerja mereka. Apakah nyaman atau justru sebaliknya.

Apa kondisi tersebut sangat penting bagi pengusaha? Iya, bisa jadi mempengaruhi kinerja mereka secara keseluruhan. Bahkan, potensinya mencapai 70% bila keadaan itu tidak ditekan atau dikelola dengan baik.

Strategi Retensi yang Sebaiknya Dilakukan Perusahaan:

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan

Ilustrasinya seperti ini, ada 10 karyawan dimana 7 orang merupakan tenaga kompeten.  Pada akhir kontrak, ternyata 6 orang memutuskan untuk resaign. Keadaan tersebut akhirnya berantai terus menerus.

Dengan begini, hampir setiap tahun mereka selalu mendapatkan karyawan baru dan harus mengulang dari awal lagi dan lagi. Kondisi tersebut kurang baik bagi perkembangan usaha. Karena, hanya jalan di tempat.

Kalau ada pergerakan  tidak lebih dari 5% saja. Hal tersebut cukup merugikan apalagi, bila usaha tersebut sedang merintis dari awal. Rasanya untuk melangkah satu langkah saja membutuhkan waktu 1 tahun.

Sedangkan kompetitor sendiri, sudah bisa melaju tiga sampai lima langkah. Turnover karyawan tinggi menjadi pekerjaan rumah bagi HR, biasanya setelah ini mereka akan merayu beberapa pekerja dengan berbagai benefit.

Tingkat perputaran ini bukan hanya dipengaruhi oleh habis masa kontrak atau resaign saja. Melainkan pensiun sampai pemutusan hubungan pekerjaan karena, sebuah alasan. Juga menjadi catatan penting bagian HR.